Kau….
Membuatku merasa berharga
Memberiku satu lagi alasan
Untuk tetap hidup
Menikmati indahnya cinta, lembutnya sayang
Dan manisnya kasih
Kau….
Meberikan rasa percaya
Bahwa....
Takkan ada yang dapat menjatuhkanku
Karena Kau……
Akan s’lalu menjagaku
Memelukku saat aku lemah
Memberiku semangat
Membuatku kuat dan tegar menjalani hidup
Dan Kau…..
Membuatku selalu ingin berkata
~AKU SAYANG KAMU~
02 06 05
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I dedicated this poem
To my Husband
“Dedi Syahputra”
I Hope We will be
A couple in love forever
Mengenai Saya
- Naziah Nasution
- Medan, Sumatera Utara, Indonesia
- saya seorang ibu rumah tangga biasa yang selalu ingin membantu menambah penghasilan suami untuk menciptakan masa depan yang baik buat anak-anak kami kelak, walaupun sampai saat ini kami masih belum punya si buah hati tapi saya rasa tak ada salahnya mempersiapkan masa depannya dari sekarang... :)
Senin, 02 Januari 2012
Rabu, 09 November 2011
PERSAHABATAN dan SEPASANG KEKASIH
PERSAHABATAN dan SEPASANG KEKASIH
"Persahabatan" apa definisinya menurutmu?, menurutku persahabatan adalah suatu hubungan yang terjalin antara dua orang atau lebih yang memiliki ikatan secara emosional, bila yang satu merasa senang maka yang lain pun ikut senang begitu juga sebaliknya, mereka tidak selalu memiliki kebiasaan yang sama atau kesukaan pada hal yang sama, mereka dapat menghabiskan waktu bersama, menjadi kakak saat yang lain butuh nasehat, menjadi orang tua saat perlu perlindungan, dan sering terlupakan saat masing-masing sudah punya pasangan, menjadi berharga saat dikenang dimasa tua.
Dengan keterikatan emosional yang mereka miliki tak jarang persahabatan yang dijalin antara dua orang yang berbeda jenis akan berubah menjadi rasa ingin memiliki dan saling mencintai. Tak jauh beda dengan pengertian "persahabatan", sepasang kekasih menjalin hubungan dengan kesepakatan bersama dan terikat untuk saling setia, sesuai dengan kata "sepasang" maka hanya ada 2 orang yg berlawanan jenis berada didalam hubungan itu, berbeda dengan persahabatan dapat dijalin dengan dua orang atau lebih ataupun menjalin lebih dari satu hubungan persahabatan, dan hubungan itu terjalin secara alamiah.
Tanpa mereka sadari, hubungan persahabatan akan perlahan-lahan tertinggal karena masing-masing akan menemukan pasangannya, bukan berarti persahabatan itu hilang tapi kuantitas pertemuannya akan berkurang karena kesibukan pribadi, pekerjaan, dan rumah tangga, tapi kualitas persahabatan itu seharusnya tidak akan ikut berkurang.
Rabu, 27 Juli 2011
Tim Sidak Temukan Produk Makanan Hampir Kedaluwarsa
Salah satu kemasan produk makanan hampir kedaluwarsa ditemukan petugas di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jalan Jend Gatot Subroto Medan di saat tim petugas melakukan sidak, Selasa (26/7).
Namun dengan kesadaran pihak pusat perbelanjaan produk makanan tersebut diamankan untuk dimusnahkan. Dihadapan tim pihaknya berjanji akan lebih teliti setiap memajangkan produk yang dijualnya. Tim terdiri dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara H. Darwinsyah, SH, bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan H. T. Syahrizal Arif, SE, SH, MM. Ketika melakukan sidak ke Pasar Tradisional Sikambing Jalan Jend Gatot Subroto Medan, Tim melakukan tanyajawab kepada salah seorang pedagang daging sapi.
Kepada tim Pak Muklis menjelaskan, Ramadhan tinggal menghitung hari begitu juga harga daging sapi yang dijualnya masih harga stabil berkisar Rp70.000 per kilogram. Namun memasuki dua hari jelang Ramadhan diperkirakan harga penjualan daging sapi bisa mencapai Rp75.000 hingga Rp80.000, ujarnya.
Sementara stok daging sapi cukup walaupun pemerintah tidak membenarkan daging sapi impor, ujar Pak Muklis yang sudah 30 tahun menjual daging sapi.
Selain itu seorang pedagang ayam potong, Agus kepada tim menjelaskan, harga ayam potong yang dijualnnya mengalami sedikit kenaikan dari Rp22.000 per kilogram naik menjadi Rp24.000 per kilogram. Sedangkan stok daging ayam yang dijualnya cukup. Namun jelang dua hari Ramadhan harga daging ayam potong bisa mengalami kenaikan karena daya beli cukup tinggi, ujarnya.
Sementara Kadisperindagsu H. Darwainsyah, SH seusai sidak kepada wartawan menjelaskan, pihaknya tetap terus melakukan pengawasan harga kebutuhan pokok di pasar secara rutinitas bukan hanya menjelang hari keagamaan saja. Tujuannya untuk mengawasi kebutuhan bahan pokok maupun mengawasi kenaikan harga, tegasnya.
Diakui ada beberapa jenis bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan seperti gula pasir, beras, minyak goreng. Namun untuk mengatasi kenaikan tersebut pihak Disperindag Kota Medan saat ini sedang gencarnya menggelar pasar murah di sejumlah kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Medan yang dibuka Walikota Medan Drs. H. Rahudman Harahap, MM, ungkapnya.
Jumat, 22 Juli 2011
Medan and it's History
SEJARAH KOTA MEDAN
Postingan pertamaku akhirnya aku luncurkan, aku pilih topik tentang kota kelahiranku MEDAN, aku rasa cukup membantu untuk teman-teman lain yang juga berasal dari kota MEDAN ataupun untuk teman2 dari kota lain yang ingin mengetahui sejarah kota Medan. Sebagai orang MEDAN aku rasa penting untuk mengrtahui Sejarah MEDAN yang memang tidak pernah kita dapati dari cerita orangtua ataupun pelajaran di sekolah.
Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1950. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.[9]
Pemandangan udara kota Medan di tahun 1920-an
Daerah Kesawan tahun 1920-anDi akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha di tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
Secara Geografis
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
Postingan pertamaku akhirnya aku luncurkan, aku pilih topik tentang kota kelahiranku MEDAN, aku rasa cukup membantu untuk teman-teman lain yang juga berasal dari kota MEDAN ataupun untuk teman2 dari kota lain yang ingin mengetahui sejarah kota Medan. Sebagai orang MEDAN aku rasa penting untuk mengrtahui Sejarah MEDAN yang memang tidak pernah kita dapati dari cerita orangtua ataupun pelajaran di sekolah.
Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1950. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.[9]
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha di tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
Secara Geografis
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:
| Utara | Selat Malaka |
| Selatan | Kabupaten Deli Serdang |
| Barat | Kabupaten Deli Serdang |
| Timur | Kabupaten Deli Serdang |
Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)